welcome to my site

Selasa, 10 Januari 2012

Berita di Media dari sejak saya mengenal berita saat duduk di Sekolah Dasar dulu hingga sekarang ternyata belum berubah. Bahkan semakin banyak rentetan kasus korupsi yang enjadi headline surat kabar, dan tak jarang pula mulai rajin menerka-nerka dugaan dibalik korupsi yang kemudian berubaha menjadi kisah yang menarik. Eh... ujung-ujungnya saat dipanggil buat sidang banyak pula terdakwa yang ditunda waktu persidangannya karena mendadak dangdut, ups salah maksudnya mendadak masuk rumah sakit dan manggil dokter pribadi.

Ehm... kalau dipikir-pikir sih logik juga kali ya... masa menjelang persidangan adalah masa yang menegangkan sehingga mampu menguras seluruh porsi otak dan hati kita dan pada akhirnya down lah yang disebut dengan jasad..
Tapi yah.. tetap aja lucu.. kapan-kapan pengen up load data terdakwa yang sakit menjelang persidangan ah... :D seberapa banyak yaaa?????

Read More......

Selasa, 06 Desember 2011

up date

lucu liat tagline berita ini..

http://www.metrotvnews.com/read/newsprograms/2011/12/07/10853/121/Generasi-Baru-Koruptor-

ini deskripsi singkat beritanya :

DESKRIPSI

KORUPSI ternyata bukan monopoli elite partai atau penguasa. Di negeri ini semangat mencuri uang negara telah dipraktikkan generasi muda di kalangan birokrasi. Telah terjadi regenerasi koruptor.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan baru-baru ini menemukan sekitar 1.800 rekening bernilai puluhan hingga ratusan miliar rupiah milik pegawai negeri sipil (PNS). Para pemilik rekening itu berusia sangat muda, yakni antara 28 hingga 38 tahun. Dalam kepangkatan, mereka ialah para pegawai golongan II hingga IV.

Tentu sangat sulit menemukan logika untuk memahami bagaimana seorang PNS yang berpenghasilan maksimal Rp12 juta bisa memiliki simpanan di bank puluhan hingga ratusan miliar rupiah. Namun, itulah fakta yang menurut pelacakan PPATK sudah berlangsung sejak 2006.

Tidak hanya di pusat, fenomena itu juga terjadi di seluruh Indonesia dan banyak dilakukan bendaharawan proyek APBN dan APBD. Modusnya ialah para bendaharawan proyek itu mentransfer uang negara ke rekening pribadi, bahkan ke rekening istri dan anak-anak mereka.

Transfer biasanya dilakukan menjelang berakhirnya tahun anggaran, yakni pada tanggal belasan Desember. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar menjelaskan uang miliaran rupiah dalam rekening PNS merupakan titipan proyek kementerian untuk mencegah pemotongan anggaran di tahun berikutnya.

Apa pun alasan di balik pemindahan itu, jelas telah terjadi penyalahgunaan. Tidak ada aturan yang membenarkan menyimpan uang negara di dalam rekening pribadi. Penyimpanan seperti itu sendiri adalah tindakan kriminal.

Karena itu, PPATK tidak boleh setengah-setengah menindaklanjuti temuan itu. Mereka seharusnya segera menyerahkan data rekening yang mencurigakan kepada aparatur penegak hukum, termasuk KPK.

Kepolisian, kejaksaan, apalagi KPK, harus menggunakan asas pembuktian terbalik dalam mengusut rekening-rekening PNS muda yang mencurigakan itu. Mereka diperiksa dan diminta membuktikan asal usul uang dalam rekening mereka. Bila kepemilikan tidak bisa dibuktikan asal usulnya secara sah dan fair, uang harus disita untuk negara.

Kita memiliki undang-undang tentang pencucian uang, yang jarang dipakai aparatur penegak hukum dalam menjerat koruptor. Menurut undang-undang itu, siapa saja yang menerima aliran dana dari seorang koruptor harus dihukum. Bila undang-undang itu dipakai, akan banyak sekali yang masuk penjara.

Menggunakan undang-undang pencucian uang harus menjadi senjata bagi pimpinan KPK yang baru untuk memberantas korupsi yang makin mewabah. Dengan undang-undang itu, para politikus yang kecipratan uang dari tersangka korupsi harus masuk bui.

Selama ini aktor intelektual selalu lolos walaupun menerima aliran dana hasil korupsi. Mereka yang dibekuk ialah yang tertangkap tangan menerima sogok dan suap. Namun, yang menerima uang melalui transfer bank aman.

Regenerasi koruptor di kalangan pegawai negeri merupakan contoh betapa hukum yang menjerat koruptor tidaklah menakutkan.


















lucu ya.. inilah yang di masa depan di sebut sebagai lunturnya idealisme.. memang rempong ya jadi mahasiswa.. menjadi benteng antara idealisme dan tuntutan peran di pekatnya dunia kerja..

who am i?? what will happen at the end?

Read More......

Antara Demokrasi dan Amanah Pancasila

Jika boleh memilih sesuai dengan pikir ku, aku ingin PEMILU dihapuskan. Karena PEMILU bukanlah wujud dari amanah pancasila. tak mungkin kita lupa (kecuali khilaf) bahwa sila 4 Pancasila “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” berarti anjuran untuk meletakkan musyawarah sebagai penentu keijakan tertinggi, maka muncullah para anggota dewan sebagai wujud perwakilan dari setiap wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat. Musyawarah jika sesuai dengan amanah pancasila adalah setinggi-tingginya sarana penentu keputusan. Relevan pula dengan anjuran dalam agama islam untuk menjadikan musyawarah sebagai sarana pemersatu pendapat yang berbeda. Bukan beralih menjadi sistem pemilihan umum yang mengedepankan voting untuk mendapatkan hasil akhir.

Namun aku jadi kembali berpikir, akankah sistem yang telah dibuat sejak masa aku duduk di bangku sekolah dasar ini akan dengan mudah dihapuskan? Persoalan yang kemudian muncul bukan karena alasan melestarikan Pemilu sehingga pamali jika Pemilu dihapus. Namun, disadari atau tidak, kehadiran Pemilu memang menjadi solusi atas ketidakpuasan masyarakat pada pemerintahan yang dinilai otoriter, sehingga Pemilu yang diadopsi dari Benua Amerika sana muncul sebagai solusi yang solutif untuk menunjukkan adanya keterlibatan rakyat secara langsung dalam penentuan kebijakan di Negeri ini, salah satunya adalah dengan memilih Presiden dan para wakil rakyat secara lanngsung.

Dan aku mulai berpikir lebih jauh. Bahwa rakyat Indonesia belum bisa mengemban amanah Pancasila untuk menjadikan musyawarah sebagai penentu kebijakan tertinggi. Adanya sistem demokrasi yang diadopsi menjadi demorasi pancasila, kemudian mendatangkan persoalan lain yang tak kalah peliknya dengan urusan sebelumnya, yakni jalannya musyawarah antara para wakil rakyat yang tak berujung mulus, bahkan tak jarang bergeser menjadi musyawarah untuk laba rugi antar wakil rakyat, sekali lagi laba rugi antar wakil rakyat bukan laba rugi rakyat.

Kemudian terus berpikir lebih dalam, bahwa setiap ajang musyawarah akan berujung perdebatan sengit yang pada akhirnya membuat voting sebagai penentu yang ‘bijak’. Musyawarah belum bisa menempati posisinya sebagai pemersatu pendapat. Kerasnya kepala bangsa Indonesia agaknya membuat setiap pendapat terasa penting dan benar untuk dipertahankan hingga tak ada satupun yang mau berlogika dan mensinergikan berbagai pendapat berbeda.

Ternyata memang masuk akal untuk masa ini. Bahwa musyawarah belum menjadi relevan untuk tingginya perbedaan dan kentalnya Asshobiyah golongan yang kentara. Pikiran-pikiran logis belum mampu merajai kepala-kepala cerdas pribumi. Sampai setiap detik yang dilalui dalam musyawarah terasa tak berguna karena hanya berisi silang pendapat.

Dan semboyan Bhineka Tunggal Ika hanya berlaku untuk satu tunggal yaitu Indonesia, tetapi tidak untuk pikiran dan untuk hati orang-perorangnya. Tidak untuk satu langkah satu tindakan memajukan Indonesia, tetapi hanya sebatas tunggal ika, love for Indonesia. Kebanggaan bangsa ini memang sangat besar untuk Indonesianya. Setiap kelompok masyarakat mengatak aku cinta Indonesia, tapi entahlah ... Indonesia mana yang dimaksud. Mungkin benar jika Indonesia yang dicintai suatu kelompok, berbeda dengan Indonesia yang dibanggai kelompok lain.

Lalu menjadi apa arti Bhineka Tunggal Ika??

Entahlah

Tinzy_08

Read More......

Sabtu, 26 November 2011

Lirik Lagu "Cinta Berkawan" by. Edcoustic

Seutas tali memadu simpul tawamu

duhai kawan

Simpulnya jatuh di peluk nurani tertambat cinta

Cinta berkawan bersama nikmati semusim masa

Di sela kehangatan berkawan adalah satu pandang

Satu persatu garis wajah duhai kawan

Penuh harapan

Andai saja

terus bersama setiap masa sehati

Suratan Tuhan kita disini menapaki cerita bersama

Cinta berkawan karena sehati dalam kasih Illahi

Tepiskan hal yang berbeda

Agar kisahmu teramat panjang

Simpan rapi harapan

Berkawan selamanya

Read More......

Senin, 20 Juni 2011

PEMANFAATAN DAUN UBI KAYU SEBAGAI PAKAN TERNAK


BAB I
PENDAHULUAN
Pakan merupakan salah satu faktor penting keberhasilan suatu usaha peternakan untuk memperbaiki kualitas produksi peternakan, maka yang dilakukan adalah memperbaiki kualitas pakan yang diberikan. Wilayah Indonesia yang beriklim tropis mempengaruhi ketersediaan bahan pakan khususnya bahan pakan hijauan yang merupakan bahan pakan utama ternak ruminansia. Iklim tropis umumya dicirikan dengan melimpahnya bahan pakan hijauan terutama pada saat musim penghujan sedangkan pada musim kemarau sulit untuk mendapatkan bahan pakan hijauan. Dengan demikian maka kontinuitas dari bahan pakan menjadi masalah yang cukup serius dalam melaksanakan suatu usaha peternakan.
Disamping upaya pengawetan dan pengolahan limbah hijauan, peternak juga bias memanfaatkan limbah atau hasil samping produk pertanian maupun industry sebagai bahan pakan ternak. Pengolahan pakan dari hasil samping produk pertanian maupun industri dapat dijadikan alternatif pakan baru yang lebih murah dan lebih mudah diperoleh dibandingkan dengan pakan jadi yang mempunyai harga jual tinggi. Pengolahan limbah dengan penerapan prinsip teknologi mampu meningkatkan kandungan bahan tersebut, mengingat bahwa sebagian besar limbah pertanian masih mengandung nilai nutrisi yang tinggi hanya saja pemanfaatannya terhambat dengan adanya anti nutrien. Oleh karena itu sebagian besar usaha pengolahan limbah dititik beratkan pada upaya penghilangan anti nutrien sehingga pemanfaatan nutrien lain dapat meningkat.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran peluang pemanfaatan limbah pertanian sebagai alternatif bahan pakan ternak yang efektif untuk menekan biaya produksi dengan kandungan nutrient yang mengimbangi bahan pakan konvensional sumber karbohidrat lainnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pakan menempati biaya terbesar dari keseluruhan biaya produksi ternak, yaitu sekitar 60 – 80% biaya produksi, selain itu kandungan nutrisi dalam pakan juga sangat berpengaruh pada kondisi fisiologis dan tingkat produktivitas ternak. Sehingga penyusunan pakan atau ransum hendaknya memenuhi syarat kecukupan nutrien sesuai dengan kebutuhan ternak serta secara ekonomi memiliki harga yang terjangkau (Hardiyanto et al., 2002). Salah satu upaya baik untuk menekan biaya produksi maupun meningkatkan kualitas gizi pakan perlu adnaya penerapan teknologi pengolahan pakan agar efisiensi penggunaan pakan dapat tercapai. Hal ini juga dapat menunjang peningkatan penghasilan peternak dengan penekanan biaya produksi.
Upaya peningkatan ketersediaan pakan membuat limbah menjadi primadona baru sebagai sumber pakan yang jarang digunakan peternak (bahan pakan inkonvensional), limbah ini dapat berupa limbah pertanian, limbah industri maupun limbah peternakan. Bahan-bahan inkonvensional memiliki karakteristik sebagai berikut :
merupakan hasil akhir suatu produksi yang sudah tidak dapat digunakan ataupun di daur-ulang
merupakan bahan organik yang berbentuk padat dan cairan
nilai ekonominya rendah dibandingkan biaya pengumpulan dan pemrosesan
merupakan sumber fermentable carbohydrat
pakan inkonvensional berupa limbah buah-buahan merupakan sumber energi yang sangat tinggi kualitasnya
pakan inkonvensional berupa limbah tanaman pangan merupakan bahan bulky dengan kandungan serat kasar tinggi dan nitrogen rendah
beberapa pakan inkonvensional mempunyai efek racun
perlu teknologi untuk membentuk menjadi bahan pakan yang siap digunakan
perlu informasi komposisi nutrisi dan faktor antinutrisi
Ketersediaan limbah pertanian di Indonesia khususnya daun ubi kayu sangat melimpah dan belum termanfaatkan dengan baik. Tanaman ubi kayu (Manihot utilisima) yang termasuk famili Euphorbhiaceae juga dikenal dengan nama lokal kaspe, budin, sampen ataupun singkong. Tanaman ubi kayu dapat tumbuh dengan mudah hampir di semua jenis tanah dan bersifat tahan terhadap serangan hama maupun penyakit. Ubi kayu pada umumnya ditanam untuk diambil umbinya sebagai sumber karbohidrat utama. Perbandingan jumlah tops (daun, daun dan cabang) dengan umbi yang dihasilkan untuk varietas lokal adalah 1 : 1 sedangkan pada varietas unggul adalah 3 : 2. Daun ubi kayu mempunyai kulit serta lapisan kayu yang berbentuk bulat dan berongga; terisi oleh lapisan gabus. Pada tanaman dewasa persentase bagian-bagian tops adalah 81% daun/cabang, 7% daun dan 12% tangkai (MONTALDO, 1973). Daun ubi kayu dapat tumbuh mencapai diameter ≤ 3,5 cm. Daun ini tidak begitu keras namun tinggi kandungan seratnya. Selain untuk benih/stek daun ubi kayu dapat dimanfaatkan sebagai partikel pembuat kertas karton, bahan bakar serta bersama-sama dengan daun dan umbi dihancurkan sebagai pakan sapi maupun babi (GRACE, 1977).
Kandungan daun ubi kayu berdasarkan bahan kering dapat dilihat pada table berikut :

BK 88,46%
PK 25,51%
SK 24,29%
BETN 34,7%
Sumber : Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan, IPB (2008)

Selain kandungan tersebut di atas, daun ubi kayu juga mengandung HCN dan Xanthophyl. HCN atau asam sianida merupakan zat anti nutrisi yang keberadaannya mampu menghambat pemanfaatan protein, akan tetapi kandungan HCN pada daun ubi kayu sangat rendah (lebih rendah dari pada HCN yang terkandung dalam umbi dan batang) sehingga dapat hilang dengan pemanasan atau penjemuran. Xanthophyl merupakan salah satu jenis protein yang mampu mempengaruhi pewarnaan kuning telur pada magnum (Sabrina et al., 1997).

BAB III
METODE PENGOLAHAN
Metode pengolahan yang dilakukan adalah dengan pembuatan tepung daun ubi kayu yang dijadikan sebagai suplemen pakan untuk ternak itik. Bahan yang digunakan yaitu daun ubi kayu. Sedangkan alat yang digunakan adalah blender, tempat penampung tepung daun ubi kayu.
Metode yang dilakukan adalah daun ubi kayu dikering udarakan hingga kandungan airnya mencapai 15%, kemudian daun ubi kayu diblender hingga menjadi tepung, agar tepung daun ubi kayu tidak mudah terkontaminasi oleh jamur maka tepung dijemur agar tidak lembab dan tahan lama.
Secara skematis pembuatan tepung daun ubi kayu adalah sebagai berikut :


BAB IV
HASIL DAN DISKUSI
Berdasarkan hasil telaah pustaka yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil bahwa daun ubi kayu merupakan bahan yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai bahan pakan ternak, terutama sebagai additive untuk ternak itik maupun unggas petelur lainnya. Hal ini dikarenakan kandungan Xanthophyl pada daun ubi kayu yang mampu member pewarnaan pada kuning telur sehingga warna kuning telur menjadi lebih pekat, sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sabrina et al. (1997) bahwa Xanthophyl merupakan salah satu jenis protein yang mampu mempengaruhi pewarnaan kuning telur pada magnum. Selain itu adanya HCN pada daun ubi kayu dapat hilang denagn adanya pemanasan atau penjemuran daun yang mampu mengakibatkan zat anti nutrisi tersebut ditekan keberadaannya.
Penggunaan daun ubi kayu sebagai additive pakan ternak itik, menurut jurnal yang berjudul Pemanfaatan Limbah Pertanian Untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Itik pada Kelompok Tani Harapan Baru Desa Jambak Pitalah Kec. Batipuh Kab. Tanah Datar yang ditulis oleh Sabrina et al. (1997) menunjukkan bahwa pertumbuhan itik yang mengkonsumsi ransum menggunakan bahan inkonvensional dengan tambahan tepung daun ubi kayu 5% mempunyai pertumbuhan 80 dan 75 % lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan itik yang diberi pakan jadi dari pabrik. Selain itu produksi telur lebih tinggi yaitu 65 dan 60% lebih baik, peningkatan warna kuning telur dari 4 menjadi 8 pada kipas Rocche. Berdasarkan hasil penelitian disebutkan bahwa biaya ransum lebih murah yaitu Rp 2.100,- sampai Rp 2.650,- per kg dibandingkan ransum komersial yaitu sekitar Rp 3.500,-/Kg


BAB V
SIMPULAN
Berdasarkan telaah pustaka yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa biaya pakan yang menempati porsi 60 – 80% dari biaya produksi ternak dapat ditekan melalui pemanfaatan bahan-bahan inkonvensional seperti limbah pertanian maupun limbah industry. Salah satunya adalah pemanfaatan daun ubi kayu tua sebagai pakan ternak. Berdasarkan hasil penelitian dari sebuah jurnal menyebutkan bahwa penggunaan tepung daun ubi kayu sebagai aditif pakan ternak itik mampu menurunkan biaya produksi, meningkatkan kepekatan warna kuning telur, serta mampu mengefisiensikan pertumbuhan itik.


DAFTAR PUSTAKA
Hardianto, R., D.E. Wahyono, C. Anam, Suryanto, G. Kartono dan S.R. Soemarsono. 2002. Kajian Teknologi Pakan Lengkap (Complete feed) sebagai peluang agribisnis bernilai komersial di pedesaan. Makalah Seminar dan Ekspose Teknologi Spesifik Lokasi. Agustus 2002. Badan Litbang Pertanian, Jakarta.

Montaldo, J.J. 1973. Cassava in The Nutrition of Broilers. Proc. of on Interdicipplinary Workshop. London.

Grace, M.R. 1977. Cassava Processing. FAO of United Nations. Rome

Sabrina. 1997. Respon ayam broiler terhadap ransum yang mengandung hasil fermentsi kulit umbi ubi kayu.Thesis Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung.

Sabrina, Husmaini, G. Ciptan. Pemanfaatan Limbah Pertanian Untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Itik pada Kelompok Tani Harapan Baru Desa Jambak – Pitalah Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Padang.

Read More......

Kamis, 07 Oktober 2010

APA ISTIMEWANYA FLU BABI??

Isu ilmiah bidang peternakan yang sedang hangat dibicarkan adalah merebaknya flu babi di kawasan Meksiko. Dan kabarnya sekarang mulai merambah berbagai belahan dunia lainnya. Tak salah kalau saya menyebutnya sebagai isu peternakan, karena babi memang salah satu jenis hewan ternak yang di Indonesiapun banyak peternak yang memeliharanya. Dan tak salah pula kalau saya memilih tema ini sebagai tema artikel bulanan, karena selain saya sebagai mahasiswa di fakultas peternakan juga karena flu babi dapat mempengaruhi berbagai segi kehidupan kita.
Sebelumnya perlu diketahui bahwa flu babi merupakan penyakit pernafasan yang menjangkit babi dan disebabkan oleh influenza tipe A, biasanya virus ini tidak menular pada manusia, meski kadang kasus yang terjadi dapat muncul pada orang yang berhubungan dengan babi.
Virus flu babi atau disebut dengan H1N1, disebutkan oleh WHO bahwa sebelumnya belum pernah ada. Virus ini disinyalir sebagai hasil perpaduan dari berbagai versi virus yang berbeda yang terjadi pada satu binatang sumber. Virus tersebut menurut Mentri Kesehatan RI, Siti Fadilah Supari merupakan virus babi Asia, virus babi Eropa, flu burung dan flu influenza dari manusia yang bermutasi. Versi terbaru virus H1N1 memuat materi genetik yang khas ditemukan dalam virus yang menulari manusia, unggas dan babi.
Dalam suatu sumber menyebutkan bahwa virus Avian influenza (flu burung) sebenarnya lebih berbahaya daripada flu babi, tapi flu babi juga mendapat perhatian yang besar karena virus ini dapat menular lewat manusia, sebab keduanya merupakan hewan mamalia dengan karakteristik yang agak sama. Jadi penyebaran flu babi dapat lebih cepat namun dengan daya rusak yang rendah, sedangkan penyebaran flu burung lebih lamban namun daya rusaknya sangat tinggi.
Berdasarkan data dari WHO, sudah ada 21 negara yang terindikasi penyebaran flu babi, tetapi menurut Sekretaris Jenderal Deplu Imron Cotan di Manado menjelaskan bahwa Indonesia masih aman dari penyakit ini. Selain itu Mentri Kesehatan RI juga menyebutkan bahwa Virus ini diharapkan tidak bisa masuk ke Indonesia, karena Indonesia merupakan Negara tropis yang notabenenya bersuhu panas sedangkan virus flu babi tidak dapat hidup pada suhu panas. Namun Indonesia tetap perlu melakukan segala tindakan pencegahan.
Beberapa Negara seperti Indonesia, mulai melakukan tindakan pencegahan dengan memasang thermal scanner di 10 Bandara dan Pelabuhan yaitu bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdana Kusuma, Bandara Juanda, Bandara Hang Nadim, Bandara Hasanudin, Bandara Ngurah Rai, Bandara Sepinggan, dan Pelabuhan Tanjung Priok di terminal 1 dan 2.
Thermal scanner merupakan alat yang dapat mendeteksi suhu tubuh manusia yang bertemperatur tinggi. Jika suhunya melebihi 38°C alat ini akan berbunyi, dan jika dicurigai terjangkit flu burung maka akan diberi Kartu Bahaya Kesehatan yang telah disiapkan Departemen Kesehatan.
Selain pemasangan thermal scanner, di Balikpapan malah mengurangi jumlah peternakan babi. Peternak babi diminta tidak menambah jumlah babi dan memotong babi yang masih tersedia. Menurut Kepala Dinas Pertanian kota Balikpapan, Chaidar menyebutkan bahwa di Provinsi Kalimantan Timur seluruh peternakan babi dipusatkan di Kabupaten Kutai Barat.
Inilah yang saya maksud dengan pengaruh flu babi bagi seluruh segi kehidupan kita. Adanya flu babi mengakibatkan kondisi perekonomian beberapa golongan masyarakat carutmarut, terutama peternak babi. Selain itu juga masyarakat yang bekerja di bidang pariwisata sedikit demi sedikit akan merasakan dampaknya karena peraturan masuk bandara yang diperketat sehingga jumlah wisatawan dikhawatirkan menurun. Bidang kesehatanpun kembali diuji dengna tantangan baru untuk memusnahkan virus ini. Masyarakat umum tidak ketinggalan juga terkena dampak buruknya yaitu kehidupan mereka akan diwarnai lagi dengan isu-isu yang kadang membuat mereka menjadi stress dengan berbagai bahaya yang dapat menimpanya dari flu burung yang menyebar.
Lalu kenapa artikel ini saya beri judul istimewanya flu babi??
Karena pada dasarnya ada satu hal yang saya syukuri dengan adanya nama dan virus flu babi ini, yaitu makin banyak peternakan babi yang ditutup. Kita sebagai orang muslim harusnya mensyukuri hal ini, bagaimana tidak…karena semakin banyak babi yang dimusnahkan berarti keberadaan hewan ini semakin sedikit dan kekhawatiran kita akan keharaman babi agak sedikit terkurangi.
Yah…entah benar atau tidak apa yang saya utarakan tentang keuntungan adanya flu babi di Indonesia, karena dampak buruk yang terjadi sungguh sangat mengerikan bagi kehidupan manusia. Tapi toh setiap kejadia pasti ada hikamahnya…
Semoga kita selalu mendapat perlindungan Allah dari segala bahaya yang mengincar dan semoga kita selalu diberikan kecemerlangan agar dapat memecahkan segala misteri hidup ini.

Read More......

Rabu, 24 Juni 2009

KRISIS GLOBAL DAN PENDIDIKAN

Krisis global…inilah kata yang mulai nge-trend akhir-akhir ini menggantikan kata Globalisasi yang marak terdengar sekitar tahun 2000. Krisis global pada dasarnya tidak terlalu berjauhan dengan globalisasi, artinya keduanya masih memiliki suatu ikatan yaitu meliputi seluruh Negara di dunia, bedanya adalah globalisasi meliputi seluruh aspek kehidupan yang mengalami perubahan jangkauan, sedangkan krisis global penyebabnya hanya aspek ekonomi atau keuangan.
Krisis global bermula dari krisis ekonomi yang melanda Negara digdaya Amerika, banyak yang berpendapat bahwa krisis ekonomi yang terjadi di Amerika dikarenakan banyaknya uang Negara yang tidak dialokasikan untuk “hal yang benar”. Bukti nyatanya adalah dana yang dialokasikan untuk perang, dana yang sebenarnya bisa dialokasikan untuk hal yang produktif (dapat menghasilkan lebih banyak uang) malah dialihkan untuk membiayai perang yang notabenenya tidak dapat mengembalikan modal, bahkan hanya menyedot lebih banyak pengeluaran.
Dampaknya adalah seluruh Negara di dunia, sadar ataupun tidak pasti terkena imbasnya. Hal ini dikarenakan Amerikalah yang memegang perekonomian dunia dan Negara lain termasuk Indonesia cenderung telah kecanduan dengan produk maupun pinjaman yang diberikan olehnya. Jadi secara otomatis yang terjadi saat sang produsen tidak memiliki banyak produk maka konsumenpun akan mengalami kekurangan pula jika tidak cepat-cepat mencari alternatif lain.
Pada beberapa Negara konsumen seperti Indonesia, krisis global umumnya berdampak pada seluruh aspek kehidupan baik pendidikan, pemerintahan maupun perekonomian itu sendiri. Bukjan tidak mungkin Indonesia bakal menghadapi krisis ekonomi seperti pada tahun 1996, bisa lebih ringan atau bahakn lebih berat. Sedangkan di pemerintahan hal ini akan sangat berpengaruh pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang telah disusun sebelumnya, tentu hal ini akan berpengaruh juga pada stabilitas pemerintah.
Dalam aspek pendidikan sendiri, akhir-akhir ini ramai diperdebatkan soal anggaran pendidikan yang telah ditetapkan sebesar 20% dari APBN oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 16 Agustus 2008 dalam paparan RAPBN (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang jika dinominalkan sebesar Rp 224 triliyun.
Tidak sedikit orang yang pesimis akan hal ini, karena mereka beranggapan bahwa dengan tetap mempertahankan anggaran pendidikan sebesar 20% maka akan memperbesar anggaran Negara. Namun, adapula yang optimis bahwa anggaran itu dapat dipenuhi mengingat harga minyak dunia yang menurun hingga mencapai US$ 65 per barel.
Terlepas dari hal ini, kualitas pendidikanlah yang menjadi sorotan dari bertambahnya anggaran pendidikan. Harapannya adalah saat dana yang dialokasikan untuk pendidikan bertambah maka kualitas dari pendidikan Indonesia-pun akan meningkat pula. Dalam hal ini ada semacam hubungan sebab akibat bahwa saat sarana yang disediakan memadai maka pekerjaan akan menjadi lebih mudah dan hasilnyapun lebih memuaskan

Read More......