welcome to my site

Selasa, 06 Desember 2011

up date

lucu liat tagline berita ini..

http://www.metrotvnews.com/read/newsprograms/2011/12/07/10853/121/Generasi-Baru-Koruptor-

ini deskripsi singkat beritanya :

DESKRIPSI

KORUPSI ternyata bukan monopoli elite partai atau penguasa. Di negeri ini semangat mencuri uang negara telah dipraktikkan generasi muda di kalangan birokrasi. Telah terjadi regenerasi koruptor.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan baru-baru ini menemukan sekitar 1.800 rekening bernilai puluhan hingga ratusan miliar rupiah milik pegawai negeri sipil (PNS). Para pemilik rekening itu berusia sangat muda, yakni antara 28 hingga 38 tahun. Dalam kepangkatan, mereka ialah para pegawai golongan II hingga IV.

Tentu sangat sulit menemukan logika untuk memahami bagaimana seorang PNS yang berpenghasilan maksimal Rp12 juta bisa memiliki simpanan di bank puluhan hingga ratusan miliar rupiah. Namun, itulah fakta yang menurut pelacakan PPATK sudah berlangsung sejak 2006.

Tidak hanya di pusat, fenomena itu juga terjadi di seluruh Indonesia dan banyak dilakukan bendaharawan proyek APBN dan APBD. Modusnya ialah para bendaharawan proyek itu mentransfer uang negara ke rekening pribadi, bahkan ke rekening istri dan anak-anak mereka.

Transfer biasanya dilakukan menjelang berakhirnya tahun anggaran, yakni pada tanggal belasan Desember. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar menjelaskan uang miliaran rupiah dalam rekening PNS merupakan titipan proyek kementerian untuk mencegah pemotongan anggaran di tahun berikutnya.

Apa pun alasan di balik pemindahan itu, jelas telah terjadi penyalahgunaan. Tidak ada aturan yang membenarkan menyimpan uang negara di dalam rekening pribadi. Penyimpanan seperti itu sendiri adalah tindakan kriminal.

Karena itu, PPATK tidak boleh setengah-setengah menindaklanjuti temuan itu. Mereka seharusnya segera menyerahkan data rekening yang mencurigakan kepada aparatur penegak hukum, termasuk KPK.

Kepolisian, kejaksaan, apalagi KPK, harus menggunakan asas pembuktian terbalik dalam mengusut rekening-rekening PNS muda yang mencurigakan itu. Mereka diperiksa dan diminta membuktikan asal usul uang dalam rekening mereka. Bila kepemilikan tidak bisa dibuktikan asal usulnya secara sah dan fair, uang harus disita untuk negara.

Kita memiliki undang-undang tentang pencucian uang, yang jarang dipakai aparatur penegak hukum dalam menjerat koruptor. Menurut undang-undang itu, siapa saja yang menerima aliran dana dari seorang koruptor harus dihukum. Bila undang-undang itu dipakai, akan banyak sekali yang masuk penjara.

Menggunakan undang-undang pencucian uang harus menjadi senjata bagi pimpinan KPK yang baru untuk memberantas korupsi yang makin mewabah. Dengan undang-undang itu, para politikus yang kecipratan uang dari tersangka korupsi harus masuk bui.

Selama ini aktor intelektual selalu lolos walaupun menerima aliran dana hasil korupsi. Mereka yang dibekuk ialah yang tertangkap tangan menerima sogok dan suap. Namun, yang menerima uang melalui transfer bank aman.

Regenerasi koruptor di kalangan pegawai negeri merupakan contoh betapa hukum yang menjerat koruptor tidaklah menakutkan.


















lucu ya.. inilah yang di masa depan di sebut sebagai lunturnya idealisme.. memang rempong ya jadi mahasiswa.. menjadi benteng antara idealisme dan tuntutan peran di pekatnya dunia kerja..

who am i?? what will happen at the end?

Read More......

Antara Demokrasi dan Amanah Pancasila

Jika boleh memilih sesuai dengan pikir ku, aku ingin PEMILU dihapuskan. Karena PEMILU bukanlah wujud dari amanah pancasila. tak mungkin kita lupa (kecuali khilaf) bahwa sila 4 Pancasila “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” berarti anjuran untuk meletakkan musyawarah sebagai penentu keijakan tertinggi, maka muncullah para anggota dewan sebagai wujud perwakilan dari setiap wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat. Musyawarah jika sesuai dengan amanah pancasila adalah setinggi-tingginya sarana penentu keputusan. Relevan pula dengan anjuran dalam agama islam untuk menjadikan musyawarah sebagai sarana pemersatu pendapat yang berbeda. Bukan beralih menjadi sistem pemilihan umum yang mengedepankan voting untuk mendapatkan hasil akhir.

Namun aku jadi kembali berpikir, akankah sistem yang telah dibuat sejak masa aku duduk di bangku sekolah dasar ini akan dengan mudah dihapuskan? Persoalan yang kemudian muncul bukan karena alasan melestarikan Pemilu sehingga pamali jika Pemilu dihapus. Namun, disadari atau tidak, kehadiran Pemilu memang menjadi solusi atas ketidakpuasan masyarakat pada pemerintahan yang dinilai otoriter, sehingga Pemilu yang diadopsi dari Benua Amerika sana muncul sebagai solusi yang solutif untuk menunjukkan adanya keterlibatan rakyat secara langsung dalam penentuan kebijakan di Negeri ini, salah satunya adalah dengan memilih Presiden dan para wakil rakyat secara lanngsung.

Dan aku mulai berpikir lebih jauh. Bahwa rakyat Indonesia belum bisa mengemban amanah Pancasila untuk menjadikan musyawarah sebagai penentu kebijakan tertinggi. Adanya sistem demokrasi yang diadopsi menjadi demorasi pancasila, kemudian mendatangkan persoalan lain yang tak kalah peliknya dengan urusan sebelumnya, yakni jalannya musyawarah antara para wakil rakyat yang tak berujung mulus, bahkan tak jarang bergeser menjadi musyawarah untuk laba rugi antar wakil rakyat, sekali lagi laba rugi antar wakil rakyat bukan laba rugi rakyat.

Kemudian terus berpikir lebih dalam, bahwa setiap ajang musyawarah akan berujung perdebatan sengit yang pada akhirnya membuat voting sebagai penentu yang ‘bijak’. Musyawarah belum bisa menempati posisinya sebagai pemersatu pendapat. Kerasnya kepala bangsa Indonesia agaknya membuat setiap pendapat terasa penting dan benar untuk dipertahankan hingga tak ada satupun yang mau berlogika dan mensinergikan berbagai pendapat berbeda.

Ternyata memang masuk akal untuk masa ini. Bahwa musyawarah belum menjadi relevan untuk tingginya perbedaan dan kentalnya Asshobiyah golongan yang kentara. Pikiran-pikiran logis belum mampu merajai kepala-kepala cerdas pribumi. Sampai setiap detik yang dilalui dalam musyawarah terasa tak berguna karena hanya berisi silang pendapat.

Dan semboyan Bhineka Tunggal Ika hanya berlaku untuk satu tunggal yaitu Indonesia, tetapi tidak untuk pikiran dan untuk hati orang-perorangnya. Tidak untuk satu langkah satu tindakan memajukan Indonesia, tetapi hanya sebatas tunggal ika, love for Indonesia. Kebanggaan bangsa ini memang sangat besar untuk Indonesianya. Setiap kelompok masyarakat mengatak aku cinta Indonesia, tapi entahlah ... Indonesia mana yang dimaksud. Mungkin benar jika Indonesia yang dicintai suatu kelompok, berbeda dengan Indonesia yang dibanggai kelompok lain.

Lalu menjadi apa arti Bhineka Tunggal Ika??

Entahlah

Tinzy_08

Read More......

Sabtu, 26 November 2011

Lirik Lagu "Cinta Berkawan" by. Edcoustic

Seutas tali memadu simpul tawamu

duhai kawan

Simpulnya jatuh di peluk nurani tertambat cinta

Cinta berkawan bersama nikmati semusim masa

Di sela kehangatan berkawan adalah satu pandang

Satu persatu garis wajah duhai kawan

Penuh harapan

Andai saja

terus bersama setiap masa sehati

Suratan Tuhan kita disini menapaki cerita bersama

Cinta berkawan karena sehati dalam kasih Illahi

Tepiskan hal yang berbeda

Agar kisahmu teramat panjang

Simpan rapi harapan

Berkawan selamanya

Read More......

Senin, 20 Juni 2011

PEMANFAATAN DAUN UBI KAYU SEBAGAI PAKAN TERNAK


BAB I
PENDAHULUAN
Pakan merupakan salah satu faktor penting keberhasilan suatu usaha peternakan untuk memperbaiki kualitas produksi peternakan, maka yang dilakukan adalah memperbaiki kualitas pakan yang diberikan. Wilayah Indonesia yang beriklim tropis mempengaruhi ketersediaan bahan pakan khususnya bahan pakan hijauan yang merupakan bahan pakan utama ternak ruminansia. Iklim tropis umumya dicirikan dengan melimpahnya bahan pakan hijauan terutama pada saat musim penghujan sedangkan pada musim kemarau sulit untuk mendapatkan bahan pakan hijauan. Dengan demikian maka kontinuitas dari bahan pakan menjadi masalah yang cukup serius dalam melaksanakan suatu usaha peternakan.
Disamping upaya pengawetan dan pengolahan limbah hijauan, peternak juga bias memanfaatkan limbah atau hasil samping produk pertanian maupun industry sebagai bahan pakan ternak. Pengolahan pakan dari hasil samping produk pertanian maupun industri dapat dijadikan alternatif pakan baru yang lebih murah dan lebih mudah diperoleh dibandingkan dengan pakan jadi yang mempunyai harga jual tinggi. Pengolahan limbah dengan penerapan prinsip teknologi mampu meningkatkan kandungan bahan tersebut, mengingat bahwa sebagian besar limbah pertanian masih mengandung nilai nutrisi yang tinggi hanya saja pemanfaatannya terhambat dengan adanya anti nutrien. Oleh karena itu sebagian besar usaha pengolahan limbah dititik beratkan pada upaya penghilangan anti nutrien sehingga pemanfaatan nutrien lain dapat meningkat.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran peluang pemanfaatan limbah pertanian sebagai alternatif bahan pakan ternak yang efektif untuk menekan biaya produksi dengan kandungan nutrient yang mengimbangi bahan pakan konvensional sumber karbohidrat lainnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pakan menempati biaya terbesar dari keseluruhan biaya produksi ternak, yaitu sekitar 60 – 80% biaya produksi, selain itu kandungan nutrisi dalam pakan juga sangat berpengaruh pada kondisi fisiologis dan tingkat produktivitas ternak. Sehingga penyusunan pakan atau ransum hendaknya memenuhi syarat kecukupan nutrien sesuai dengan kebutuhan ternak serta secara ekonomi memiliki harga yang terjangkau (Hardiyanto et al., 2002). Salah satu upaya baik untuk menekan biaya produksi maupun meningkatkan kualitas gizi pakan perlu adnaya penerapan teknologi pengolahan pakan agar efisiensi penggunaan pakan dapat tercapai. Hal ini juga dapat menunjang peningkatan penghasilan peternak dengan penekanan biaya produksi.
Upaya peningkatan ketersediaan pakan membuat limbah menjadi primadona baru sebagai sumber pakan yang jarang digunakan peternak (bahan pakan inkonvensional), limbah ini dapat berupa limbah pertanian, limbah industri maupun limbah peternakan. Bahan-bahan inkonvensional memiliki karakteristik sebagai berikut :
merupakan hasil akhir suatu produksi yang sudah tidak dapat digunakan ataupun di daur-ulang
merupakan bahan organik yang berbentuk padat dan cairan
nilai ekonominya rendah dibandingkan biaya pengumpulan dan pemrosesan
merupakan sumber fermentable carbohydrat
pakan inkonvensional berupa limbah buah-buahan merupakan sumber energi yang sangat tinggi kualitasnya
pakan inkonvensional berupa limbah tanaman pangan merupakan bahan bulky dengan kandungan serat kasar tinggi dan nitrogen rendah
beberapa pakan inkonvensional mempunyai efek racun
perlu teknologi untuk membentuk menjadi bahan pakan yang siap digunakan
perlu informasi komposisi nutrisi dan faktor antinutrisi
Ketersediaan limbah pertanian di Indonesia khususnya daun ubi kayu sangat melimpah dan belum termanfaatkan dengan baik. Tanaman ubi kayu (Manihot utilisima) yang termasuk famili Euphorbhiaceae juga dikenal dengan nama lokal kaspe, budin, sampen ataupun singkong. Tanaman ubi kayu dapat tumbuh dengan mudah hampir di semua jenis tanah dan bersifat tahan terhadap serangan hama maupun penyakit. Ubi kayu pada umumnya ditanam untuk diambil umbinya sebagai sumber karbohidrat utama. Perbandingan jumlah tops (daun, daun dan cabang) dengan umbi yang dihasilkan untuk varietas lokal adalah 1 : 1 sedangkan pada varietas unggul adalah 3 : 2. Daun ubi kayu mempunyai kulit serta lapisan kayu yang berbentuk bulat dan berongga; terisi oleh lapisan gabus. Pada tanaman dewasa persentase bagian-bagian tops adalah 81% daun/cabang, 7% daun dan 12% tangkai (MONTALDO, 1973). Daun ubi kayu dapat tumbuh mencapai diameter ≤ 3,5 cm. Daun ini tidak begitu keras namun tinggi kandungan seratnya. Selain untuk benih/stek daun ubi kayu dapat dimanfaatkan sebagai partikel pembuat kertas karton, bahan bakar serta bersama-sama dengan daun dan umbi dihancurkan sebagai pakan sapi maupun babi (GRACE, 1977).
Kandungan daun ubi kayu berdasarkan bahan kering dapat dilihat pada table berikut :

BK 88,46%
PK 25,51%
SK 24,29%
BETN 34,7%
Sumber : Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan, IPB (2008)

Selain kandungan tersebut di atas, daun ubi kayu juga mengandung HCN dan Xanthophyl. HCN atau asam sianida merupakan zat anti nutrisi yang keberadaannya mampu menghambat pemanfaatan protein, akan tetapi kandungan HCN pada daun ubi kayu sangat rendah (lebih rendah dari pada HCN yang terkandung dalam umbi dan batang) sehingga dapat hilang dengan pemanasan atau penjemuran. Xanthophyl merupakan salah satu jenis protein yang mampu mempengaruhi pewarnaan kuning telur pada magnum (Sabrina et al., 1997).

BAB III
METODE PENGOLAHAN
Metode pengolahan yang dilakukan adalah dengan pembuatan tepung daun ubi kayu yang dijadikan sebagai suplemen pakan untuk ternak itik. Bahan yang digunakan yaitu daun ubi kayu. Sedangkan alat yang digunakan adalah blender, tempat penampung tepung daun ubi kayu.
Metode yang dilakukan adalah daun ubi kayu dikering udarakan hingga kandungan airnya mencapai 15%, kemudian daun ubi kayu diblender hingga menjadi tepung, agar tepung daun ubi kayu tidak mudah terkontaminasi oleh jamur maka tepung dijemur agar tidak lembab dan tahan lama.
Secara skematis pembuatan tepung daun ubi kayu adalah sebagai berikut :


BAB IV
HASIL DAN DISKUSI
Berdasarkan hasil telaah pustaka yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil bahwa daun ubi kayu merupakan bahan yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai bahan pakan ternak, terutama sebagai additive untuk ternak itik maupun unggas petelur lainnya. Hal ini dikarenakan kandungan Xanthophyl pada daun ubi kayu yang mampu member pewarnaan pada kuning telur sehingga warna kuning telur menjadi lebih pekat, sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sabrina et al. (1997) bahwa Xanthophyl merupakan salah satu jenis protein yang mampu mempengaruhi pewarnaan kuning telur pada magnum. Selain itu adanya HCN pada daun ubi kayu dapat hilang denagn adanya pemanasan atau penjemuran daun yang mampu mengakibatkan zat anti nutrisi tersebut ditekan keberadaannya.
Penggunaan daun ubi kayu sebagai additive pakan ternak itik, menurut jurnal yang berjudul Pemanfaatan Limbah Pertanian Untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Itik pada Kelompok Tani Harapan Baru Desa Jambak Pitalah Kec. Batipuh Kab. Tanah Datar yang ditulis oleh Sabrina et al. (1997) menunjukkan bahwa pertumbuhan itik yang mengkonsumsi ransum menggunakan bahan inkonvensional dengan tambahan tepung daun ubi kayu 5% mempunyai pertumbuhan 80 dan 75 % lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan itik yang diberi pakan jadi dari pabrik. Selain itu produksi telur lebih tinggi yaitu 65 dan 60% lebih baik, peningkatan warna kuning telur dari 4 menjadi 8 pada kipas Rocche. Berdasarkan hasil penelitian disebutkan bahwa biaya ransum lebih murah yaitu Rp 2.100,- sampai Rp 2.650,- per kg dibandingkan ransum komersial yaitu sekitar Rp 3.500,-/Kg


BAB V
SIMPULAN
Berdasarkan telaah pustaka yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa biaya pakan yang menempati porsi 60 – 80% dari biaya produksi ternak dapat ditekan melalui pemanfaatan bahan-bahan inkonvensional seperti limbah pertanian maupun limbah industry. Salah satunya adalah pemanfaatan daun ubi kayu tua sebagai pakan ternak. Berdasarkan hasil penelitian dari sebuah jurnal menyebutkan bahwa penggunaan tepung daun ubi kayu sebagai aditif pakan ternak itik mampu menurunkan biaya produksi, meningkatkan kepekatan warna kuning telur, serta mampu mengefisiensikan pertumbuhan itik.


DAFTAR PUSTAKA
Hardianto, R., D.E. Wahyono, C. Anam, Suryanto, G. Kartono dan S.R. Soemarsono. 2002. Kajian Teknologi Pakan Lengkap (Complete feed) sebagai peluang agribisnis bernilai komersial di pedesaan. Makalah Seminar dan Ekspose Teknologi Spesifik Lokasi. Agustus 2002. Badan Litbang Pertanian, Jakarta.

Montaldo, J.J. 1973. Cassava in The Nutrition of Broilers. Proc. of on Interdicipplinary Workshop. London.

Grace, M.R. 1977. Cassava Processing. FAO of United Nations. Rome

Sabrina. 1997. Respon ayam broiler terhadap ransum yang mengandung hasil fermentsi kulit umbi ubi kayu.Thesis Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung.

Sabrina, Husmaini, G. Ciptan. Pemanfaatan Limbah Pertanian Untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Itik pada Kelompok Tani Harapan Baru Desa Jambak – Pitalah Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Padang.

Read More......